Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota yang diselenggarakan pada Tahun 2020 ini terasa sangat penting karena digelar di 270 Daerah di Indonesia. Tepatnya 224 Kabupaten, 37 Kota, dan 9 Provinsi. Selain itu, seluruh aturan baik Peraturan KPU, Peraturan Bawaslu serta Keputusan yang mengatur Petunjuk Teknis dan Petunjuk Pelaksanaan turunannya tetap diatur secara Nasional.

Meski diselenggarakan di masa Pandemi Covid-19, Pemilihan 2020 dapat dikatakan sukses penyelenggaraannya. Hal tersebut tidak terlepas dari tingginya angka partisipasi masyarakat serta prinsip “Keselamatan Rakyat” yang disematkan dalam penyelenggaraan Pemilihan 2020. Kesuksesan tersebut juga dapat dilihat dari tidak adanya Klaster Baru penyebaran Covid-19 yang menewaskan 160.777 penduduk Indonesia, pasca penyelenggaraan pemilihan.

Dalam buku The Historical of Photos and Poster in Blitar City Election During Pandemic 2019-2021 ini, terdapat berbagai potret yang menggambarkan aturan-aturan baru diadaptasikan dalam Penyelenggaraan Pemilihan. Misalnya saja adanya pengaturan jam mencoblos, penetesan tinta, penggunaan alat pelindung diri yang lengkap hingga physical distancing yang diberlakukan di TPS.

Hadirnya buku ini diharapkan agar para pembaca dapat mengingat memori kolektif yang tergambar dalam sebuah fenomena dan peristiwa kemanusiaan internasional. Sehingga segala catatan ini dapat menjadi sejarah pengingat bagi para pembaca yang pernah mengalami Penyelenggaraan Pemilu pada masa Pandemi Covid-19. Selamat Membaca.

Penulis : Ahmad Fahrizal Aziz
Tebal buku : 81 halaman
Dimensi : 14,5 cm x 20,5 cm
Penerbit : CV. IAM Publishing
Kertas : HVS
Isi : Full Colour

Sinopsis :
Di gerbang ilmu, lahirlah sekolah berintegritas dengan penuh tempaan. "Suara Hati di Gerbang Ilmu" adalah sebuah antologi puisi istimewa yang lahir dari hati dan jiwa para siswa-siswi SMK N 1 Semarang. Buku ini bukan sekadar kumpulan kata-kata indah, melainkan sebuah rekaman suara hati nurani tentang makna integritas.

Melalui setiap bait yang mereka tulis, para siswa-siswi ini dengan tulus menyuarakan isi hati mereka akan sembilan nilai integritas: jujur, mandiri, tanggung jawab, berani, sederhana, peduli, disiplin, adil, dan kerja keras. Puisi-puisi di dalamnya menjadi cerminan jiwa yang membuktikan bahwa integritas bukanlah teori usang di buku pelajaran, melainkan sebuah nilai yang hidup dan berdenyut dalam diri generasi penerus.

Buku ini adalah semangat dan nyawa bagi pembaca untuk menyelami pemikiran murni siswa-siswi, melihat dunia melalui kacamata integritas mereka, dan menemukan kembali bahwa kekuatan terbesar untuk mengubah dunia dimulai dari keberanian untuk menjadi pribadi yang benar. Sebuah karya yang menginspirasi dan mengingatkan kita semua akan pentingnya kompas moral di setiap langkah kehidupan. Dengan membaca buku maka kita akan melihat dunia!