Dunia Fantasi Jadi Inspirasi Gen Z

August 19, 2025 by
Fitriya Kulsum
| No comments yet

Bulan Agustus menjadi sejarah kemerdekaan Indonesia. Apakah negeri kita tercinta sudah merdeka sepenuhnya? Merdeka jiwa dan raga adalah impian semua bangsa, termasuk merdeka dalam literasi. Oleh karena itu, banyak pegiat literasi yang bermunculan saat ini. Komunitas Menulis Indonesia Daerah (KMID) Surabaya adalah salah satu kumpulan orang-orang yang memiliki hobi sama dan ingin menularkan virus menulis. Komunitas tidak bisa bergerak sendiri dalam mewujudkan visinya. Program untuk meningkatkan literasi membutuhkan sinergi antar pihak baik individu, pemerintah, dan lembaga pendidikan.

 

KMID Surabaya memiliki program unggulan yaitu KMID goes to school. Komunitas ini diundang oleh SMP Muhammadiyah 5 Surabaya pada 4 Agustus 2025. Hal ini menjadi sebuah kesempatan bagi KMID Surabaya untuk mengisi kegiatan literasi. Workshop Menulis Cerita Fantasi adalah tema yang diambil. Pilihan tema menyesuaikan dengan peserta yang termasuk gen Z. Mereka terlahir dengan keakraban teknologi dan adaptabilitas tinggi. Oleh karena itu, mampu berfikir kreatif untuk menghasilkan inovasi. Dunia fantasi yang penuh fiktif dan imajinasi sudah menjadi teman akrab gen Z. Permainan seperti mobile legend atau tontonan anime menjadi favoritnya. Meskipun kegemaran mereka ada yang dinilai negatif, tetapi ada juga sisi positifnya. Ada banyak kisah yang disampaikan dalam dunia fantasi yang bisa dituliskan. Kisah yang memberikan banyak pesan moral akan menginspirasi banyak orang. Misal kisah anime Naruto mengajarkan arti pentingnya persahabatan, menerima diri sendiri, berani berkorban dan pantang menyerah.

Peserta yang mengikuti ada 30 siswa dari kelas 9H. Ada guru penanggung jawab dan juga wali kelas. Terdapat 4 orang yang hadir sebagai perwakilan dari KMID Surabaya. Mereka adalah Kak Pipit, Kak Dinda, Kak Arum, dan Kak Mimin. Kehadiran KMID Surabaya disambut hangat oleh Ibu Wardah (guru SMP Muhammadiyah 5 Surabaya). Sekitar pukul 09:00 WIB, acara dibuka oleh Kak Dinda sebagai MC. Saat sambutan perwakilan guru, Ibu Wardah menitip pesan kepada siswanya “Gunakan kesempatan ini untuk belajar dan menghasilkan karya nyata.” Ibu Wardah berfikir selama ini kelas literasi hanya diisi kegiatan biasa saja tanpa ada hasil nyata. Beliau mengharapkan siswa didiknya punya karya buku antologi sebagai kenang-kenangan perpisahan. Mengingat siswa yang terlibat adalah kelas 9 yang sebentar lagi akan lulus.

Setelah acara sambutan, dilanjutkan pemaparan materi. Narasumber adalah Fitriya Kulsum atau biasa disapa Kak Pipit. Beliau adalah co founder KMI dan penulis buku anak asal Sumenep yang berdomisili di Sidoarjo saat ini. Materi dimulai dari penjelasan definisi cerita fantasi, ciri-ciri, unsur-unsur tulisan, tips menulis, dan menampilkan contoh naskah. Siswa diminta menganalisis unsur-unsur cerita yang sudah disediakan. Peserta sangat antusias menyimak materi dan percaya diri mengutarakan pendapat. Saat memberikan closing statement, Kak Pipit tidak lupa mengajak peserta “Ayo menginspirasi melalui cerita fantasi,” sambil menunjukkan simbol salam literasi.

Pada kegiatan kali ini tidak hanya pemaparan materi, tetapi langsung praktik. Namun, dikemas dalam bentuk ice breaking agar tidak membosankan. Permainan “sambung kata” dipandu oleh Kak Arum. Permainan ini melatih fokus dan juga kreatif siswa. Dua kemampuan penting yang dibutuhkan oleh seorang penulis fiksi. Fokus menyambung kata dan kreatif dalam berimajinasi merangkai cerita. Kemudian,  dilanjutkan pengumuman syarat dan ketentuan tugas nulis bareng (nubar). Tema yang diambil adalah “Hero Inspiratif” di dunia fantasi. Siswa dibebaskan menulis sosok pahlawan yang diangap  menginspirasi. Akhir acara ditutup dengan dokumentasi bersama di depan kelas. Terlihat wajah ceria dari semua siswa dan tim KMID Surabaya.

Kegiatan workshop berjalan lancar dari awal sampai akhir. Meskipun waktu yang diberikan hanya 1 jam, tetapi dikemas menjadi kegiatan produktif. Hasil dari kegiatan ini adalah buku antologi yang rencana diterbitkan di IAM Publishing. Harapan dari KMID Surabaya, kegiatan KMID Goes to School terus berjalan. Cinta literasi harus dibiasakan sejak dini, bisa dimulai dari lingkungan keluarga dan sekolah. Apabila ada sekolah yang ingin dikunjungi bisa menghubungi IG @komenulis.id. Hal ini adalah bentuk sinergi positif antara komunitas dan sekolah untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa. Potensinya harus didukung karena dari tangan merekalah akan lahir goresan tinta generasi bangsa yang menginspirasi.

Sign in to leave a comment